Senin, 15 April 2019

Hasil Pilpres 2019 Diprediksi Tak Akan Jauh dari Survei yang Ada

World News - Hasil Pilpres 2019 diprediksi tidak akan jauh berbeda dari hasil survei yang telah dilakukan oleh sejumlah lembaga.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, memprediksi bahwa Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan unggul atas penantangnya yakni pasangan Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu sebagaimana dari hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei.
"Kalau melihat kecenderungan tren survei, tetap Jokowi yang unggul. Di survei itu kan nyaris tidak ada pergerakan signifikan melampaui elektabilitas Jokowi, terutama survei-survei yang dikeluarkan oleh lembaga yang secara reguler melakukan survei. Bukan lembaga survei yang hanya muncul 5 tahun sekali," ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Menurut Adi, jika melihat tren survei yang ada, kecenderungannya Jokowi tetap unggul di Pilpres 2019 nanti. "Unggulnya bisa dua digit atau satu digit. Kalau toh didiskon jadi satu digit, Jokowi kan tetap unggul. Itu artinya selama kampanye, debat kandidat, itu memang tidak terlampau mengubah peta politik," ujarnya.

Adi mengatakan, kalaupun ada tren kenaikan terhadap elektabilitas Prabowo-Sandi, mungkin itu berasal dari swing voters atau pemilih yang masih ragu, sebab basis pemilih Jokowi juga trennya naik. Ini juga bisa diterjemahkan bahwa swing voters mengalami penurunan hingga terkikis menjadi 7 persen.
"Artinya tidak ada migrasi pemilih dari 01 ke 02. Kecenderungannya hanya saling memperebutkan swing voter itu. Jokowi tidak memiliki tren turun, prabowo juga demikian. Artinya strong voter keduanya tidak ada yang pindah," katanya.

Merujuk data itu, Adi berpendapat, hasil Pilpres 17 April 2019 mendatang tidak akan jauh berbeda dari kebanyakan hasil survei yang ada. "Kalaupun ada kecenderungan berubah, berubahnya tidak akan terlalu banyak. Misalnya diprediksi menang 10-15 persen, kalaupun toh error, (margin error) survei itu kan 4 persen. Paling jatuhnya menang 10-11 persen. Itu margin error yang masih bisa ditoleransi," ungkapnya.

Adi mengungkapkan, jika tidak ada hambatan baik itu alami maupun buatan, maka kecenderungan perubahan hasil Pilpres sangat kecil.
"Kalau tak ada tsunami, kiamat, atau tidak ada badai besar, kecenderungan berubahnya kecil. Kalaupun ada itu karena pengaruh agama atau identitas, tapi tidak akan terlampau signifikan. Kalau masih normal-normal seperti saat ini, hasil-hasil survei itu reliable. Kalau kalau tidak 100 persen ya masih dalam batas margin error," ungkapnya.
Seperti diketahui, beberapa hari menjelang hari tenang Pemilu Serentak 2019, sejumlah lembaga survei merilis hasil survei mereka. Charta Politika menempatkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf di angka 55,7 persen, sementara tingkat keterpilihan pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 38,8 persen.
Hasil survei teranyar dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis pada Jumat (12/4/2019) juga hampir senada, yakni Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan 56,8 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 37 persen.
Jokowi-Ma'ruf juga unggul berdasarkan survei Indo Barometer dengan angka 59,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandii sebesar 40,1 persen. Lembaga Survei Median juga mengunggulkan petahana meski selisihnya tipis, yakni Jokowi-Ma'ruf 47,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 39,5 persen.[]

Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar